Pages

Kamis, 16 Februari 2012

GONORE (GO)

ASUHAN KEPERAWATAN GONORE (GO)

    Definisi
Adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Neiserria gonorrhoeae. Ada masa tenggang selama 2 – 10 hari setelah kuman masuk kedalam tubuh melalui hubungan seks
-    Pada sekitar 50% penderita gonore, ditemukan infeksi trikomoniasis dan / atau klamidia yang menyertainya.
-    Cara penularan hampir semuanya melalui kontak seksual
    Insiden
-    30 50% kasus dengan strain yang resisten terhadap pengobatan PPNG (PenicillinaseProducing Neisseria Gonorrhoeae)
-    Diatas 0,5 – 7% pada wanita hamil
-    60 – 80% kasus adalah asimptomatik
    Patofisiologi
Bakteri secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks, saluran anus, konjungtiva dan farings. Infeksi dapat meluas dan melibatkan prostate, vas deferens, vesikula seminalis, epididimis dan testis pada pria dan kelenjar Skene, Bartholini, endometrium, tuba fallopi dan ovarium pada wanita.
    Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri, merah dan bernanah. Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan. Akibat penyakit GO, pada laki-laki dan perempuan seringkali berupa kemandulan pada perempuan bias juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
    Komplikasi
-    Dermatitis
-    Artritis
-    Endokarditis
-    Mioperikarditis
-    Meningitis
-    Hepatitis

    Terapi
-    Sejak tahun 1940-an Gonore telah diobati dengan penisilin. Pengobatan dosis tunggal adalah dengan prokain penisilin G yang diberikan intra-muskular, atau ampisilin IM, kedua-duanya didahului dengan pemberian probenesid oral. Kini telah ditemukan di seluruh dunia strain yang resisten terhadap penisilin, namun dapat diatasi dengan beberapa rejimen, tergantung pada karakteristik pasien dan organisme yang mengin-feksinya. Ohat-obat non-penisilin yang lazim adalah spektinomisin atau seftriakson IM. Tetapi tidak satu pundi antara obat-obat itu yang dapat membasmi infeksi klamidia yang menyertainya. Rejimen dosis majemuk yang juga dapat mengatasi infeksi klamidia adalah tetrasiklin atau doksisiklin oral; jika tetrasiklin merupakan kontraindikasi maka dapat diberikan eritromicin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar